Jumat, 09 Mei 2014

MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN

KATA PENGANTAR
            Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah.S.W.T yang telah memberikan segala nikmat dan anugrahnya kepada saya untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, dengan sebaik-baiknya.
            Tugas ini saya susun karena untuk memenuhi penilaian dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dibidang softskill, dangan tema “Manusia dan Keindahan”. Tugas ini ditunjang dengan menggunakan referensi dari buku dan sumber-sumber yang sudah paham tentang tema tersebut.
            Pada akhirnya saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisa dan belum mengerti dengan cara bahasa yang kurang pasif dan efektif, serta penulisan yang belum tentu bener, maka dari itu mohon dibukakan  pintu maaf yang sebesar besarnya atas penulisannya. Saya minta keritik dan saran dari para pembaca, karena penulisan masih belum sempurna.
            Saya mengucapkan terimakasih  banyak dan semoga bacaan yang saya tulis bisa bermanfaat untuk pembaca dan untuk penulis.

Bekasi, April 2014
 Penulis

(Ramadhafi Dita.G.W)




                1        Pengertian Harapan

            Setiap manusia pasti memiliki harapan, jika manusia yang tanpa harapan maka manusia itu mati dalam hidup, orang yang akan meninggalpun pasti masih memiliki harapan biasanya pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapn tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Misalnya seseorang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah ketawaan bagi orang banyak, atau orang itu seperti pribahasa “si pungguk merindukan bulan”.
            Berhasil atau tidaknya suatu harapantergantung kepada usaha orang yang mempunyaiharapan. Contohnya seorang mahasiswa mengharapkan mendapat nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi dianya sendiri tidak ada usaha, tidak pernah hadir jam kuliah, ia menghadapi ujian dengan santai, bagai mana mahasiswa tersebuat dapat memperoleh nilai A, luluspun mungkin sangat suliat atau bisa sampai tidak lulus.
            Harapan harus berdasarkan kepercayaan,baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepada Allah.s.w.t. jika harapan ingin terwujud maka harus giat berusaha. Manusia wajib berusaha dan berdoa, karena harapan akan terwujud dengan doa dan kesungguhan dari manusianya sendiri.

                2        Nilai-nilai Budaya sebagai Tolak Ukur Harapan

            Di dalam hasil budaya yang berupa hasil sastra dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya tersebut diangkat oleh pengubah/penulisnya, sebagai temuan sebagai gagasan utama, maka hasil sastra itu pada hakikatnya memantapkan harapan masyarakat yang ide-idenya “terwakili” dalam hasil sastra tersebut.  Nilai kejuangan yang dijadikan tolak ukur dan yang selanjutnya diharapkan agar dimiliki oleh calon warga masyarakat diantaranya ialah kesetiaan, kesungguhan, pengutamaan untuk mengabdi pada tugas, pemberian nilai kepada setiap jenis pekerjaan, disiplin, dan watak pejuang.
            Nilai-nilai kejuangan,kerumahtanggaan,dan kemandirian kaum wanita yang diharapkan dalam kebudayaan tersebut,didalam hasil sastra jawa diberi istilah sebagai berikut :
1.mantep,tenan,taberi (mantap,serius,dan tekun)
2.Patitis(teliti, cermat)
3.Satuhu (Setia)
4.nasiti,ngati-ati,merak ati (berencana,berhati-hati,menarik)
5.mawa dengan lawan watara (penuh perhitungan)
6.mantep suci ing kalbu (mantap dan berhati suci)
7.dan sebagainya
            Demikianlah antara lain dari hasil sastra jawa dapat diteruskan sejumlah harapan yang dijadikan tolak ukur bagi usaha untuk menemukan kebahagiaan dalam kehidupan.

                3        Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?

            Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
            Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
            Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
            Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

                 4        PENGERTIAN DOA.

            Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil.Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan 1 (Esa).
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
            Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
            Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

                5        Kepercayaan

            Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
v  Ia tidak percaya pada diri sendiri.
v  Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
v  Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
v  Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
v  Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

                6        Opini.

            Harapan adalah suatu keinginan dari diri seorang manusia. Pastinya setiap manusia memiliki harapan dari diri karena harpan adalah keinginan untuk bisa, mempunyai, serta mampu. Harapan akan terwujud dengan doan dan kesungguhan jadi jika kita mempunyai harapan selayaknya kita bersungguh-sungguh dan kerja keras serta diiringi dengan doa agar harapan yang kita inginkan dapat terwujud dengan kepastia bukan yang selalu kita khayalkan.

  Daftar Pustaka.                 
Joko Tri Prasetya,dkk,2013.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:Rineka Cipta.
dimyati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20106/bab11-manusia_dan_harapan.pdf+&cd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar