PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN
Nama : Ramadhafi Dita Galang. W
NPM : 27413234
Kelas : 3IC08
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK MESIN
2013
KATA PENGANTAR
Pertama
– tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat
dan petunjuk nya, dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir
pembuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan
makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar para mahasiswa dan
sebagai pedoman dalam berdiskusi . Untuk memenuhi maksud tersebut penulis mengumpulkan data dari
beberapa sumber seperti buku pegangan mahasiswa , media cetak dan juga media
elektronik untuk dijadikan pembahasan pada materi makalah ini dengan materi
tugas yang berjudul pengertian dan
jenis – jenis metodologi penelitian.
Dalam
penyusunan makalah kami tidak
jarang mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan materi maupun proses
pengembangan materi itu sendiri . oleh karena itu makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman teman sangat kami
harapkan.
Jika ada kata kata yang kurang berkenan dalam
penulisan ini, penulis mohon dibukakan pintu maaf yang luas karena penulis
hanya manusia biasa yang tidak lupun dan dosa dan salah.
Jakarta,
04 Oktober 2015
RAMADHAFI DITA G.W
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan atau
permasalahan, baik yang bersifat awam maupun masalah yang menuntut pemecahan
secara sistematik. Masalah-masalah tersebut pemecahannya sering dengan cara
sederhana saja dan bersifat segera dan tidak membutuhkan data-data pendukung.
Disamping
masalah-masalah awam, ada masalah-masalah yang bersifat kompleks atau rumit
yang pemecahannya menuntut dan memerlukan pengumpulan sejumlah data pendukung
yang dipergunakan untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan. Masalah yang
seperti inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam dunia pendidikan.
Masalah seperti ini menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya, yaitu melalui
langkah-langkah tertentu dalam usaha memecahkan masalah yang dijumpai.
Kedudukan
masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah penting, bahkan lebih penting
dari solusi atau jawaban yang akan diperoleh/dicari, karena masalah yang
dipilih dapat menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka
yang akan digunakan bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk
memecahkannya.
Dalam
dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan
kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu penelitian.
Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu
makalah ini akan membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat
diselesaikan dengan suatu penelitian.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
proses suatu penelitian?
2. Apa
yang dimaksud dengan permasalahan, masalah, dan perumusan masalah dalam
penelitian?
3. Bagaiman
perumusan tujuan penelitian?
4. Apa
yang dimaksud dengan variabel penelitian?
5. Apa
yang dimaksud dengan paradigma penelitian?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui bagaimana proses suatu penelitian
2. Untuk
mengetahui penegertian dari permasalahan, masalah dan perumusan masalah
3. Untuk
mengetahui bagaimana perumusan tujuan penelitian
4. Untuk
mengetahui pengertian dari variabel penelitian
5. Untuk
mengetahui pengertian dari paradigma penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Metodelogi Penelitian
Metodologi penelitian adalah seperangkat aturan,
kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh para pelaku disiplin. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis metode atau metode. Penelitian adalah penyelidikan
yang sistematis untuk meningkatkan jumlah pengetahuan, juga merupakan upaya
sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban.
Inti
dari penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong
penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang memiliki motivasi yang
berbeda, yang dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan
tujuan penelitian secara umum pada dasarnya sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk menemukan
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian.
A. Penelitian
Penelitian
pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematik untuk memecahkan
masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha
ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena.
Tujuan ini di dasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adalah
benturan dan bahwa semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui.
Penelitian
didefenisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematik.
McMillan dan Schumacher (1989) dalam Wiersma (1991:7) mendefenisikan penelitian
sebagai “suatu proses sistematik pengumpulan dan penganalisisan informasi
(data) untuk berbagai tujuan.” Sementara Kerlinger (1990 : 17) mendefenisikan
penelitian ilmiah sebagai “penyelidikan sestematik, terkontrol, empiris, dan
kritis tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh teori dan hipotesis tentang
dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut.”
Jenis
jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai
berikut
1.
Metode Historis
Metode historis merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan untuk
merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan,
menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan
mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis
tertentu. Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial peneliti historis
yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa masa lalu dan
menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma
penjelasan.
Dengan demikian, penelitian dengan
metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan,
perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan
hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi
dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2.
Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman
mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian
deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang
secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis),
akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga
organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori,
bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.
3.
Metode Korelasional
Metode korelasional merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan
kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun
secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara
variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode
korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang
dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan
di antara variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi yaitu untuk
meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi
pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan,
maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan
disebut korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi)
antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.
4.
Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah
satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode
penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti
akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa,
sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan untuk
mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel,
pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok
kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara
sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci
metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan
menghasilkan data yang meragukan.
5.
Metode Kuasi
Eksperimental
Metode kuasi eksperimental merupakan
salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental
hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak
dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai
dua ciri, yaitu sebagai berikut: (1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek
secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat
dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas
dan kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas.
(2)
Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang
dikendakinya.
B. Tahap-
Tahap Proses Penelitian
1. Mengidentifikasi
Masalah
Yang dimaksud dengan
mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan
penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan
tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian
akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka
peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.
2. Membuat
Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara
dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi
tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi
penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan
hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0
bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua
penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif.
3. Studi
Literature
Pada tahapan ini peneliti melakukan
apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi
dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain.
Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan
diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang
diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.
4. Mengidentifikasi
dan Menamai Variabel
Melakukan identifikasi dan menamai
variable merupakan salah satu tahapan yang penting karena hanya dengan mengenal
variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat memahami hubungan dan
makna variable-variabel yang sedang diteliti.
5. Membuat
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi
yang menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat
operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variable-variabel
tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak
dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan
pengukuran.
6. Memanipulasi
dan Mengontrol Variabel
Yang dimaksud dengan memanipulasi
variable ialah memberikan suatu perlakuan pada variable bebas dengan tujuan
peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau variable yang
dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah melakukan
kontrol terhadap variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut
tidak mengganggu hubungan antara variable bebas dan variable tergantung.
7. Menyusun
Desain Penelitian
Apa yang dimaksud dengan menyusun
desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana
seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu
penelitian yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi
peneliti dalam melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan
sample, koleksi data dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian
yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang tinggi.
8. Mengidentifikasi
dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
Yang dimaksud pada bagian ini ialah
tahap dimana seorang peneliti harus melakukan identifikasi alat apa yang sesuai
untuk mengambil data dalam hubungannya dengan tujuan penelitannya. Pada
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif biasanya peneliti
menggunakan kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post
Facto.
9. Membuat
Kuesioner dan Jadwal Interview
Dalam penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu alat yang penting untuk
pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat kuesioner
dengan baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format
pertanyaan dan model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga
dapat dilakukan dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara
sistematis agar dapat memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan
sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti.
10. Melakukan
Analisa Statistik
Salah satu cirri yang menonjol dalam
penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif ialah adanya analisa
statistik. Analisa statistik digunakan untuk membantu peneliti mengetahui makna
hubungan antar variable. Sampai saat ini, analisa statistik merupakan
satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk
menghitung besarnya hubungan antar variable, untuk memprediksi pengaruh
variable bebas terhadap variable tergantung, untuk melihat besarnya pesentase
atau rata-rata besarnya suatu variable yang kita ukur.
11. Menggunakan
Komputer untuk Analisa Data
Dengan berkembangnya teknologi
komputer yang semakin canggih dan dituntutnya melakukan penelitian secara lebih
cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka seorang peneliti memerlukan
bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang
telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa data, baik
yang bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu program yang
popular ialah program SPSS.
12. Menulis
Laporan Hasil Penelitian
Tahap terakhir dalam penelitian
ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara
tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya
kepada para pembaca atau penyandang dana.
2.2
Permasalahan, Masalah,
dan Perumusan Masalah Penelitian
A. Permasalahan
dan Masalah
Masalah penelitian dipilih
berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain dilihat dari sisi waktu, biaya,
kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh penelitian
tersebut bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masalah atau disebut juga problem
adalah suatu penelitian. Proses mencari jawaban dari permasalahan hanya bisa
dilakukan melalui proses penelitian. Dengan demikian suatu permasalahan muncul
sebelum kegiatan proses penelitian itu dilakukan. Sedangkan masalah atau
permasalahan dalam penelitian tak terlepas erat kaitanya denga kehidupan
sehari-hari dan merupakan suatu yang lumrah terjadi.
Masalah atau permasalahan ada jika
terdapat kesenjangan antara das Sollen dan das Sein. Kesenjangan tersebut
meliputi dalam materi, pengetahuan, pendidikan, tekhnologi pembelajaran, atau
penerapan suatu model-model pembelajaran di lapangan (Gay,1987). Permasalahan
dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan target yang telah
ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena suatu hal target tidak dapat dicapai.
Sesuatu hal yang menyebabkan tidak terjadinya target disebut masalah.
Masalah dapat diartikan sebagai
penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara
teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan
pelaksanaan. Stoner (1982) mengemukakan bahawa masalah-masalah dapat diketahui
atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,
antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
Menurut Agung Wijaya, Masalah
merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang antara harapan/keinginan dengan
kenyataan yang ada. Pendapat lain dari Istijanto, masalah merupakan bagian yang
paling penting dalam proses riset, sebab masalah memberi pedoman jenis
informasi yang nantinya akan dicari.
B. Perumusan
Masalah Penelitian
Perumusan masalah merupakan hal
utama yang ditentukan pada saat pertama kali akan dilakukan riset.
Suriasumantri (2003:312) menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya
untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan apa saja yang ingin kita
cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan
spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti.
Rumusan masalah diperoleh dari
identifikasi masalah yang sudah diajukan. Jika identifikasi masalah masih
sangat luas cakupannya, maka rumusan masalah merupakan masalah spesifik yang
sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh peneliti.
Dalam rumusan masalah yang dibuat,
sudah tergambar dengan jelas desain penelitian yang akan dilakukan, apakah
menggunakan desain kualitatif, kuantitatif (korelasional, komparasi, dan
deskriptif), dan seterusnya.
Bentuk-bentuk
Rumusan Masalah Penelitian
1. Rumusan
masalah Deskriptif : rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih (variable
yang berdiri sendiri)
2. Rumusan
Masalah Komparatif: rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan
satu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada
waktu yang berbeda.
3. Rumusan
Masalah Asosiatif : suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menannyakan
hubungan antara dua variable atau lebih.
a. Hubungan
Simetris : suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama.
b. Hubungan
Kausal : hubungan yang bersifat sebab akibat. Variable independent (variable
yang mempengaruhi) dan variable dependent (variable yang di pengaruhi).
c. Hubungan
interaktif/reciprocal/timbal balik : hubungan yang saling mempengaruhi.
C. Langkah
– langkah Perumusan Masalah
Langkah
1 : Tentukan fokus penelitian
Langkah
2 : Cari berbagai kemungkinan factor
yang ada kaitan dengan focus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus
Langkah
3 : Dari antara factor – factor yang
terkait adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian
tetapkan mana yang dipilih
Langkah
4 : kaitkan secara logis factor –
factor subfokus yang dipilih dengan focus penelitian.
D. Rumusan Masalah yang Baik
Rumusan
masalah penelitian yang baik, antara lain:
a. Bersifat
orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah
tersebut.
b. Dapat
berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
c. Dapat
diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
d. Jelas
dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
e. Dirumuskan
dalam bentuk kalimat tanya.
f. Bersifat
etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan
kepercayaan agama
2.3
Perumusan Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian
merupakan ungkapan sasaran yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan
penelitian harus dinyatakan dengan kongkrit, jelas dan ringkas dan dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan. Isi dan rumusan tujuan penelitian harus
mengacu pada rumusan masalah penelitian.
Dalam penelitian
deskriptif, tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran dan diskripsi
secara rinci, sistematis dan akurat suatu fenomena. Rumusan tujuan penelitian
deskriptif meliputi mengklasifikasi dan menguraikan tentang sifat-sifat atau
faktor-faktor fenomena tersebut. Suatu penelitian ada yang hanya memerlukan
satu tujuan, ada juga mempunyai beberapa tujuan sesuai dengan sub-permasalahan
(Zainuddin:1988).
Tujuan penelitian
merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah
setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian.
Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena, rumusan tujuan harus relevan
dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan
proses penelitian. Tujuan penelitian
berfungsi :
1.
Untuk mengetahui
deskripsi berbagai fenomena alamiah
2. Untuk
menerangkan hubungan antara berbagai kejadian
3. Untuk
memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
4.
Untuk memperlihatkan
efek tertentu
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Tujuan
Umum, mengandung uraian garis besar sasaran akhir secara keseluruan yang akan
dicapai
b. Tujuan
khusus, mengandung uraian secara rinci untuk mencapai tujuan umum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat dibuat beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian
pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematik untuk memecahkan
masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha
ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena.
2. Tujuan
penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu
yang diperolah setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian.
3. Rumusan
masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan
apa saja yang ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan
masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti.
3.2 Saran
Untuk
melakukan penelitian atau mendapatkan informasi yang diinginkan lebih baik
menggunakan metode penelitian yang bersifat real atau secara langsung dalam
melakukan pengambilan datanya. Karena banyak sekali macam-macam metode penelitian
yang dapat digunakan dalam mengambil informasi atau data yag diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Emzir,
2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. PT.
RajaGrafindo Persada. Jakarta
http://kaptenunismuh.co.id/2012/11/
metodologi-penelitian.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dan.html#_
http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-metodologi-penelitian-menurut-para-ahli/