Minggu, 04 Oktober 2015

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN


Nama : Ramadhafi Dita Galang. W
NPM : 27413234
Kelas : 3IC08

UNIVERSITAS GUNADARMA
TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK MESIN
2013


KATA PENGANTAR
Pertama – tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan petunjuk nya, dalam proses pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir pembuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar para mahasiswa dan sebagai pedoman dalam berdiskusi . Untuk memenuhi maksud tersebut penulis mengumpulkan data dari beberapa sumber seperti buku pegangan mahasiswa , media cetak dan juga media elektronik untuk dijadikan pembahasan pada materi makalah ini dengan materi tugas yang berjudul pengertian dan jenis – jenis metodologi penelitian.
Dalam penyusunan makalah kami tidak jarang mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan materi maupun proses pengembangan materi itu sendiri . oleh karena itu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan teman teman sangat kami harapkan.
Jika ada kata kata yang kurang berkenan dalam penulisan ini, penulis mohon dibukakan pintu maaf yang luas karena penulis hanya manusia biasa yang tidak lupun dan dosa dan salah.

Jakarta, 04 Oktober 2015


RAMADHAFI DITA G.W






BAB I
PENDAHULUAN

  1.1            Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan atau permasalahan, baik yang bersifat awam maupun masalah yang menuntut pemecahan secara sistematik. Masalah-masalah tersebut pemecahannya sering dengan cara sederhana saja dan bersifat segera dan tidak membutuhkan data-data pendukung.
Disamping masalah-masalah awam, ada masalah-masalah yang bersifat kompleks atau rumit yang pemecahannya menuntut dan memerlukan pengumpulan sejumlah data pendukung yang dipergunakan untuk membuat keputusan dan menarik kesimpulan. Masalah yang seperti inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya dalam dunia pendidikan. Masalah seperti ini menuntut metode ilmiah untuk penyelesaiannya, yaitu melalui langkah-langkah tertentu dalam usaha memecahkan masalah yang dijumpai.
Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah penting, bahkan lebih penting dari solusi atau jawaban yang akan diperoleh/dicari, karena masalah yang dipilih dapat menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian pustaka yang akan digunakan bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk memecahkannya.
Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengkait yang mengganjal yang perlu dipecahkan dalam suatu penelitian. Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Olehnya itu makalah ini akan membahas masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang dapat diselesaikan dengan suatu penelitian.

  1.2            Rumusan Masalah
      Adapun masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana proses suatu penelitian?
2.      Apa yang dimaksud dengan permasalahan, masalah, dan perumusan masalah dalam penelitian?
3.      Bagaiman perumusan tujuan penelitian?
4.      Apa yang dimaksud dengan variabel penelitian?
5.      Apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian?

  1.3            Tujuan
      Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui bagaimana proses suatu penelitian
2.      Untuk mengetahui penegertian dari permasalahan, masalah dan perumusan masalah
3.      Untuk mengetahui bagaimana perumusan tujuan penelitian
4.      Untuk mengetahui pengertian dari variabel penelitian
5.      Untuk mengetahui pengertian dari paradigma penelitian


BAB II
PEMBAHASAN

  2.1            Pengertian Metodelogi Penelitian
            Metodologi penelitian adalah seperangkat aturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh para pelaku disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis metode atau metode. Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan jumlah pengetahuan, juga merupakan upaya sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Metodologi penelitian
            Inti dari penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda, yang dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk menemukan sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
A.    Penelitian
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematik untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena. Tujuan ini di dasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adalah benturan dan bahwa semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui.
Penelitian didefenisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematik. McMillan dan Schumacher (1989) dalam Wiersma (1991:7) mendefenisikan penelitian sebagai “suatu proses sistematik pengumpulan dan penganalisisan informasi (data) untuk berbagai tujuan.” Sementara Kerlinger (1990 : 17) mendefenisikan penelitian ilmiah sebagai “penyelidikan sestematik, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh teori dan hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut.”
Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut 
1.      Metode Historis
            Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan.
            Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2.      Metode Deskriptif
            Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
            Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.
3.      Metode Korelasional
            Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti.
            Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.
4.      Metode Eksperimental
            Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
            Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.
5.      Metode Kuasi Eksperimental
            Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.
            Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut: (1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas.
(2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang dikendakinya.
        
B.     Tahap- Tahap Proses Penelitian
1.      Mengidentifikasi Masalah
            Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.
2.      Membuat Hipotesa
            Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif.
3.      Studi Literature
            Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.
4.      Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
            Melakukan identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang penting karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti.
5.      Membuat Definisi Operasional
            Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variable-variabel tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.
6.      Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
            Yang dimaksud dengan memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan pada variable bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau variable yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah melakukan kontrol terhadap variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut tidak mengganggu hubungan antara variable bebas dan variable tergantung.
7.      Menyusun Desain Penelitian
            Apa yang dimaksud dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang tinggi.
8.      Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
            Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus melakukan identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan tujuan penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif biasanya peneliti menggunakan kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post Facto.
9.      Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
            Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format pertanyaan dan model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga dapat dilakukan dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara sistematis agar dapat memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti.
10.  Melakukan Analisa Statistik
            Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variable. Sampai saat ini, analisa statistik merupakan satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung, untuk melihat besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable yang kita ukur.
11.  Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
            Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan dituntutnya melakukan penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka seorang peneliti memerlukan bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa data, baik yang bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu program yang popular ialah program SPSS.
12.  Menulis Laporan Hasil Penelitian
            Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang dana.

  2.2            Permasalahan, Masalah, dan Perumusan Masalah Penelitian
A.    Permasalahan dan Masalah
            Masalah penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain dilihat dari sisi waktu, biaya, kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh penelitian tersebut bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Masalah atau disebut juga problem adalah suatu penelitian. Proses mencari jawaban dari permasalahan hanya bisa dilakukan melalui proses penelitian. Dengan demikian suatu permasalahan muncul sebelum kegiatan proses penelitian itu dilakukan. Sedangkan masalah atau permasalahan dalam penelitian tak terlepas erat kaitanya denga kehidupan sehari-hari dan merupakan suatu yang lumrah terjadi.
            Masalah atau permasalahan ada jika terdapat kesenjangan antara das Sollen dan das Sein. Kesenjangan tersebut meliputi dalam materi, pengetahuan, pendidikan, tekhnologi pembelajaran, atau penerapan suatu model-model pembelajaran di lapangan (Gay,1987). Permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena suatu hal target tidak dapat dicapai. Sesuatu hal yang menyebabkan tidak terjadinya target disebut masalah.
            Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stoner (1982) mengemukakan bahawa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
            Menurut Agung Wijaya, Masalah merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang antara harapan/keinginan dengan kenyataan yang ada. Pendapat lain dari Istijanto, masalah merupakan bagian yang paling penting dalam proses riset, sebab masalah memberi pedoman jenis informasi yang nantinya akan dicari.
B.     Perumusan Masalah Penelitian
            Perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama kali akan dilakukan riset. Suriasumantri (2003:312) menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti.
            Rumusan masalah diperoleh dari identifikasi masalah yang sudah diajukan. Jika identifikasi masalah masih sangat luas cakupannya, maka rumusan masalah merupakan masalah spesifik yang sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh peneliti.
            Dalam rumusan masalah yang dibuat, sudah tergambar dengan jelas desain penelitian yang akan dilakukan, apakah menggunakan desain kualitatif, kuantitatif (korelasional, komparasi, dan deskriptif), dan seterusnya.
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian
1.      Rumusan masalah Deskriptif : rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih (variable yang berdiri sendiri)
2.      Rumusan Masalah Komparatif: rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
3.      Rumusan Masalah Asosiatif : suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menannyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
a.       Hubungan Simetris : suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang kebetulan munculnya bersama.
b.      Hubungan Kausal : hubungan yang bersifat sebab akibat. Variable independent (variable yang mempengaruhi) dan variable dependent (variable yang di pengaruhi).
c.       Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik : hubungan yang saling mempengaruhi.

C.     Langkah – langkah Perumusan Masalah
Langkah 1       : Tentukan fokus penelitian
Langkah 2       : Cari berbagai kemungkinan factor yang ada kaitan dengan focus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus
Langkah 3       : Dari antara factor – factor yang terkait adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih
Langkah 4       : kaitkan secara logis factor – factor subfokus yang dipilih dengan focus penelitian.
D.    Rumusan  Masalah yang Baik
Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain:
a.       Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut.
b.      Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
c.       Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
d.      Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
e.       Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
f.       Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama

  2.3            Perumusan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan ungkapan sasaran yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan kongkrit, jelas dan ringkas dan dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Isi dan rumusan tujuan penelitian harus mengacu pada rumusan masalah penelitian.
Dalam penelitian deskriptif, tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran dan diskripsi secara rinci, sistematis dan akurat suatu fenomena. Rumusan tujuan penelitian deskriptif meliputi mengklasifikasi dan menguraikan tentang sifat-sifat atau faktor-faktor fenomena tersebut. Suatu penelitian ada yang hanya memerlukan satu tujuan, ada juga mempunyai beberapa tujuan sesuai dengan sub-permasalahan (Zainuddin:1988).
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang  akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian.  Tujuan penelitian berfungsi :
1.      Untuk mengetahui deskripsi berbagai fenomena alamiah
2.      Untuk menerangkan hubungan antara berbagai kejadian
3.      Untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
4.      Untuk memperlihatkan efek tertentu
            Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a.       Tujuan Umum, mengandung uraian garis besar sasaran akhir secara keseluruan yang akan dicapai
b.      Tujuan khusus, mengandung uraian secara rinci untuk mencapai tujuan umum.


BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
   Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.   Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematik untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena.
2.      Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang  akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian.
3.      Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti.

3.2     Saran
            Untuk melakukan penelitian atau mendapatkan informasi yang diinginkan lebih baik menggunakan metode penelitian yang bersifat real atau secara langsung dalam melakukan pengambilan datanya. Karena banyak sekali macam-macam metode penelitian yang dapat digunakan dalam mengambil informasi atau data yag diinginkan.


DAFTAR PUSTAKA

Emzir, 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta
http://kaptenunismuh.co.id/2012/11/ metodologi-penelitian.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dan.html#_

http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-metodologi-penelitian-menurut-para-ahli/

Senin, 22 Juni 2015

SOFTSKILL


PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN
“PEMUDA YANG MERESAHKAN MASYARAKAT”
Nama
RAMADHAFI DITA GALANG WICAKSONO (27413234)
2IC08

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK MESIN
KALIMALANG
2015


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Saat ini dance safel maupun hip hop telah menjadi gejala sosial yang sangat meresahkan masyarakat. Kehadiran kelompok-kelompok remaja dengan penampilan khasnya itu identik dengan suara bising yang terjadi pada malam hari. Mereka juga digambarkan sebagai kaum remaja yang sering membuat keributan dan sudah dicap negative oleh kalangan masyarkat umum. Para anggota ini sering dikenal degan sebutan Safel dance.
Tepatnya disuatu daerah diPerumahan Taman Raya Bekasi, ada suatu permasalahan didaerah tersebut yaitu suatu perkumpulan remaja yang berkomunitaskan dance atau yang sering kita dengar yaitu safel, aktifitas mereka berjalan dimalam hari sekitar pukul 10:00 hingga larut malam, belum lagi diantara dari mereka banyak yang mengajak wanita wanita dari luar, selain menimbulkan suara yang keras dimalam hari, komunitas tersebut juga dapat  menimbulkan hal hal negative bagi warga yang tinggal didaerah sekitarnya.
Kemudian masyarakat tersebut berencana untuk melakukan musyawarah dalam rapat RT, didalam rapat RT tersebut kemudian masyarakat membahas masalah masalah yang terjadi mengenai perkumpulan remaja yang mengganggu dan meresahkan masyarakat didaerah tersebut.
Dalam rapat RT yang dibahas kemudian masyarakat membuat wacana yaitu solusi untuk menyelesaikan masalah yang sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat didaerah tersebut.

B.     Rumusan Masalah
      Dari latar belakang mengenai Komunitas safel tersebut dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.      Para remaja kerap kali melakukukan atau menimbulkan suara yang berisik dan mengganggu masyarakat didaerah tersebut.
2.      Para remaja kerap kali membawa perempuan yang bukan muhrim dan berpacaran didaerah tersebut.
3.      Para remaja kerap membuang sampah sembarangan sehabis berkumpul komunitas.

C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendiskripsikan secara singkat tentang beberapa kenakalan remaja yang saat-saat ini berkembangbiak di masyarakat, terutama bagi kalangan remaja. Karena bagaimanapun remaja memiliki suatu ego yang besar sehingga sulit untuk mengontrol diri dari hal-hal negative.
Hal ini desebabkan oleh minimnya penanaman nilai-nilai agama (akhlak) sehingga para remaja tidak memiliki benteng untuk menfilter maupun menghindari hal-hal negative tersebut. Hal ini diperkuat dengan lingkungan yang serba cuek ataupun bahkan memberikan contoh-contoh negative, sehingga semua hal-hal yang berbau negative seakan-akan mendapat pupuk ataupun angin segar untuk berkembangbiak.
Karena bagaimanapun yang haq dan yang batil itu jelas jadi kita tidak boleh membiarkan yang batil itu berkembangbiak. Pepatah mengatakan janganlah engkau bermain-main dengan api, karena engkau pasti akan terkena percikannya. Dalam makalah ini kami mencoba untuk membahas secara singkat tentang dance safel ataupun hiphop.

BAB 2
PERMASALAHAN SOSIAL

            Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
            Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Berikut adalah beberapah contoh dari  permasalahan sosial dikalangan remaja :
1.      Seks Bebas
            Kalau kita membicarakan dan membahas tentang pergaulan bebas,sudah pasti kita akan berhubungan dengan anak remaja karena banyak korbannya adalah dari kalangan remaja.Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah atau berseri.Di masa itu juga proses pencarian jati diri seseorang berlangsung.Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri.Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah,terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang.
2.      Minuman Keras
            Mengkonsumsi minuman beralkohol kini seperti menjadi bagian gaya hidup dari sebagian masyarakat Indonesia. Berawal dari sekedar coba-coba, banyak yang kemudian akhirnya ketagihan dengan jenis minuman yang satu ini. Selama ini dampak negatif dari konsumsi alkohol berlebih yang paling banyak diketahui orang adalah mabuk semata, dan itupun dapat hilang dengan sendirinya. Namun pada kenyataannya,efek negatifnya tidk berhenti pada mabuk saja,namun alkohol yang terkandung dalam minuman keras tersebut memiliki dampak negatif lain bagi tubuh,seperti merusak sistem metabolisme tubuh manusia,timbulnya ketagihan,dan rusaknya jaringan pada otak. Mengonsumsi minuman keras  tidak hanya berefek terhadap diri sendiri, tapi juga orang-orang disekitarnya. Semakin sering seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang pemikirannya.  Dengan begitu secara kelanjutan akan memicu masalah pengangguran. Selain itu,mengkonsumsi minuman keras jg dapat memicu permasalahan hukum,hal itu telah diatur dalam perundang-undangan.
3.      Narkoba
            Di negara ini,permasalahan tentang narkoba sudah cukup marak. Mulai dari pengedar sampia pengguna obat terlarang itu. Penyalahgunaan narkoba telah diatur dalam perundang-undangan,namun tidak sedikit yang mengabaikan peraturan tersebut dan tetap mengkonsumsi obat-obat terlarang tersebut. Penyalah gunaan narkoba memiliki dampak atau pengaruh,baik bagi diri sendiri atau orang lain. Secara umum, dampak penyalahgunaan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dampak penyalahgunaan narkoba pada fisik lebih mengacu kepada kesehatan jasmani yang terganggu. Sedangkan dampak penyalahgunaan narkoba pada psikis yakni terganggunya kejiwaan seseorang. Selain itu,dampak lain narkoba bagi pada sosial yakni anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan,merepotkan dan menjadi beban keluarga,Pendidikan menjadi terganggu,serta masa depan suram. Sudah jelas sekali,begitu banyaknya dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba. Maka dari itu,tidak ada alasan lain bagi kita untuk menjauhi penyalahgunaan narkoba.

BAB 3
DESKRIPSI LOKASI (RT/RW)

        Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini sekarang berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek, tepatnya dikecamatan Tambun Selatan. Lokasi didesa mangun jaya, perumahan Taman Raya Bekasi RT06/RW12 blok 16, kecamatan tambun selatan, kota bekasi, Jawa barat.

BAB 4
HASIL PENELITIAN

            Kelompok kami mensurvey daerah tersebut ternyata permasalahin ini sudah cukup lama dan sangat meresahkan dan mengganggu warga sekitar. Permasalahan para remaja ini kerap kali berisik serta ditidak ingat waktu, kegitatan yang meraka lakukan menyetel music dengan keras lalu ngedance hingga larut malam. Bukan itu saja tempat yang mereka gunakan adalah tempat yag seharusnya untuk meronda atau siskamling. Sering para remaja tersebuat membawa wanita. Serta para remaja itu sering membuang sampah sembarang sehingga setiap warga lewat banyak sampah yang berserakan disekira pos ronda. Lalu para warga berunding untuk membahas tentang masalah yang sangat meresahkan ini.kemudian para masyarakat membuat solusi dan jalan keluar jika para remaja ingen berkumpul, solusinya sebagai berikut :
·         Tidak berisik ketika sedang berkumpul, menggunakan suara secukupnya. Sehingga tidak mengganggu masyarakat yang sedang istirahat, lain lagi ada sebagian masyarakat yang mempunyai anak bayi sehingga bila bersuara keras maka sangat mengganggu masyarakat.
·         Tidak membawa perempuan yang bukan muhrim, karena selain berdampak negative bagi warga namun berdampak negative juga bagi diri mereka sendiri. Hal ini dapat mencemarkan nama baik lingkungan dan nama baik diri mereka sendiri.
·         Tidak membawa narkoba dan minum minuman keras, hal ini sering terjadi dalam suatu komunitas yang aktif pada malam hari, namun dengan tidak membawa barang haram tersebut dapat mengurangi timbulnya hal negativ.
·         Tidak membuang sampah sembarangan sehabis berkumpul, sangat penting bagi komunitas tersebut untuk menjaga dan merawat lingkungan, hal ini dapat mencegah terkumpulnya sampah dilingkungan tersebut.
·         Perkumpulan dibatasi, jika pada hari senin sampai jum’at diberikan waktu berkumpul sampai jam 10:00 maksimal, dan pada hari minggu diberikan toleransi waktu sampai jam 12:00 maksimal. Lebih dari waktu yang ditentukan maka akan ditindak lanjuti.

BAB 5
PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Amiin.

BAB 6
DAFTAR PUSTAKA